MENATA SANGGUL DAERAH
Menata Sanggul Daerah
Besarnya fungsi dan peranan dari rambut baik ia sebagai pelindung kepala, hiasan kepala maupun untuk menambah keanggunan dari seseorang. Karena itu rambut mendapat julukan adalah mahkota bagi pemiliknya. Bahkan sering pula kita temui dibeberapa daerah bahwa tingkat kedudukan seseorang dalam masyarakat dapat dilambangkan melalui tataan rambutnya, seperti bangsawan, ratu, para selir atau rakyat biasa.
Dampak dari fungsi dan peranan rambut tersebut lahirlah berbagai penataan rambut dengan gaya dan bentuknya yang memberikan ciri-ciri tertentu bagi seseorang, sekelompok orang, pada suku tertentu atau suatu bangsa. Untuk itu dapat dilihat dari 2 hal pokok yakni:
1. Desain Sanggul Daerah
Secara prinsip sanggul daerah ini tetap menganut prinsip yang berlaku dari suatu desain yang dikenal selama ini, seperti:
- Adanya keseimbangan antara bentuk sanggul dengan besarnya kepala, tinggi tubuh dan kondisi dari rambut itu sendiri, umur dan tujuan pemakaiannya.
- Keharmonisan, selalu diperlihatkan apakah sanggul yang telah ditata sudah terlihat harmonis secara keseluruhan atau belum.
- Irama, hal ini selalu diperhatikan sebelum sanggul selesai ditata, agar sipemakai ataupun orang yang melihat tidak merasa bosan atau tetap menarik.
- Bentuk dari sanggul, biasanya banyak faktor yang mempengaruhi, seperti ketentuan yang berlaku bagi suatu daerah, pangaruh adat istiadat dan sebagainya.
- Penambahan-penambahan ornamen/hiasan dari sanggul. Hal ini juga tidak bisa menurut penata kecantikan rambut saja, tapi banyak hal yang harus diperhatikan seperti jumlah ornamen yang akan dipakai, bentuknya, asal bahannya, warnanya, tata letaknya, umur sipemakai, tujuan dan kesempatan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penataan Sanggul Daerah Penataan sanggul daerah ini banyak dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut:
- Kedudukan seseorang di dalam masyarakat seperti kaum bangsawan, ratu-ratu/permaisuri, para selir atau rakyat biasa.
- Penataan sanggulnya sangat berbeda dan tidak sama untuk masing-masingnya itu.
- Ciri-ciri dari suatu suku, biasanya antara suku yang satu pada suatu daerah juga dapat dibedakan oleh tata sanggulnya.
- Ciri suatu daerah dari, ada daerah yang fanatik dengan penataan sanggul yang ada di daerahnya, artinya susah untuk menerima pembaharuan. Sebaliknya ada pula beberapa daerah yang menerima masukan mode-mode sanggul yang dibawa oleh para penjajah/ pendatang.
Seiring dengan perkembangannya, maka secara bertahap penataan dari rambut mengalami perubahan dan peningkatan sesuai dengan perkembangan budaya suatu bangsa. Perubahan itu mengalami dari bentuk corak dan ragam sanggul. Jadi masalah penataan rambut tidak lagi merupakan keterampilan yang turun-temurun melainkan sudah merupakan keterampilan yang harus dipelajari secara sungguh-sungguh dan kontinu. Apalagi cara penataan rambut ini sangat didukung oleh perkembangan teknologi.
Dari perubahan dan pengaruh teknologi, tentunya kita sebagai bangsa Indonesia yang telah memiliki kepribadian yang khas. Sewajarnyalah bila setiap gerak kehidupan bangsa Indonesia mencerminkan kepribadiannya yang ramah tamah. Karena itu dalam hubungannya dengan penataan rambut yang berupa sanggul telah memiliki aneka ragam. Khususnya sanggul daerah dalam bentuk pengetahuan dan proses menatanya, sesuai dengan acara/kesempatan yang akan dihadiri oleh pelanggan. Diskusikan model sanggul daerah yang cocok, warna busana yang dipakai beserta ornamen-ornamen yang dibutuhkan. Untuk itu pada bagian ini akan dibahas beberapa macam sanggul daerah di Indonesia.
2. Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja
Menata sanggul daerah, perlu mengikuti jenis sanggul pada masing-masing daerah. Untuk itu sangat dibutuhkan tertib kerja yang jelas sesuai dengan prosedur kerja yang akan dilakukan, pemakaian peralatan dan pemilihan kosmetika perlu diperhatikan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja. Contoh dalam pemasangan tusuk konde, jepitan dan sebagainya. Jangan sampai melukai kulit kepala pelanggan.
Menyarankan model sanggul daerah
Tanyakan pada pelanggan kesempatan apa yang akan dihadiri (sesuai dengan asal daerah). Lalu diskusikan model sanggul daerah yang cocok, model dan warna busana yang serasi untuk dipakai beserta ornamen-ornamen yang dibutuhkan.
3. Melakukan Penataan Sanggul Daerah (Macam-macam Sanggul Daerah)
a. Sanggul daerah Aceh Tengah (Gayo)
Pengaruh adat istiadat daerah Gayo menampilkan wujud kebudayaan yang sangat menarik, artistik dan bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari pakaian yang dikenakan pengantin, ornamen, anyam-anyaman dan hasil kesenian lainnya.
Pakaian pengantin yang bercorak aneka ragam itu terlihat pada upuh kio, ketawak, upuh jerak, upuh ulen-ulen dan upuh pera. Segi artistik yang menarik terdapat, baik pada sempul (sanggul) yang dikenakan oleh pengantin setelah 1 hari pernikahan berlangsung maupun pada perhiasannya, seperti pating emas, lelayang dan renggiep. Adapun di daerah tersebut terdapat beberapa jenis sanggul yang dibedakan atas keperluan dan tingkat usianya.
Jenis sanggul Daerah Gayo (Aceh Tengah):
Sanggul pengantin:
- Sempol gampang bulet sempelah ilang.
- Sempol gampang kemang.
Sanggul orang tua:
- Sempol pedih.
- Sempol Aceh Gayo.
Sanggul remaja:
- Sempol tajuk renggali.
- Sempol punyut.
1) Sanggul Sempol Gampang Kemang
Sempol gampang kemang dipakai oleh pengantin wanita di Kabupaten Aceh Tengah sesudah ia menerima akad nikah 1 sampai 10 hari. Dalam hubungan itu, berikut ini akan diuraikan salah satu jenis sanggul tersebut di atas, yaitu sempol gampang kemang.
Sempol gampang kemang dipakai oleh pengantin wanita di Kabupaten Aceh Tengah sesudah ia menerima akad nikah 1 sampai 10 hari. Dalam hubungan itu, berikut ini akan diuraikan salah satu jenis sanggul tersebut di atas, yaitu sempol gampang kemang.
Peralatan Sempol Gampang Kemang:
- Minyak rambut
- Sisir
- Tali sempol
- Tali pengikat rambut
- Cemara
- Benang wool yang berwarna hitam
- Jepitan
- Harnet
- Pating emas sebanyak tiga buah
- Pating renggiep
- Lelayang dengan telap malo (pita merah)
2) Cara mengerjakan
Pertama-tama rambut diberi minyak rambut, kemudian disisir ke atas atau kepuncak kepala. Bagi rambut yan g panjang, s ebagian dia ntaranya langs ung disisakan untuk t ali sempol, sedangkan bagi rambut yang pendek harus disediakan tali sempol tambahan dan dipilin di atas ubun-ubun. Kemudian, rambut disisir ke atas dan diikat dengan tali pengikat setinggi daun telnga bagian atas. Bagi rambut yang panjang, sempol gamp ang keman g itu dapat langsung dibentuk dan bagi rambut yang pende k, sematka nlah cemara dengan benang wool berwarna hitam. Benang wool ini dipakai sebagai penganti cemara untuk keperluan shalat atau sembahyang.
Pertama-tama rambut diberi minyak rambut, kemudian disisir ke atas atau kepuncak kepala. Bagi rambut yan g panjang, s ebagian dia ntaranya langs ung disisakan untuk t ali sempol, sedangkan bagi rambut yang pendek harus disediakan tali sempol tambahan dan dipilin di atas ubun-ubun. Kemudian, rambut disisir ke atas dan diikat dengan tali pengikat setinggi daun telnga bagian atas. Bagi rambut yang panjang, sempol gamp ang keman g itu dapat langsung dibentuk dan bagi rambut yang pende k, sematka nlah cemara dengan benang wool berwarna hitam. Benang wool ini dipakai sebagai penganti cemara untuk keperluan shalat atau sembahyang.
Cara membentuk sanggul:
Tangan kanan pada pangkal cemara dan tangan kiri memegang ujung cemara. Belitkan ujung cemara, kemudian lepaskan dan bentuklah sanggul sebelah kiri. Perhatikanlah penjelasan berikut ini.
Tangan kanan pada pangkal cemara dan tangan kiri memegang ujung cemara. Belitkan ujung cemara, kemudian lepaskan dan bentuklah sanggul sebelah kiri. Perhatikanlah penjelasan berikut ini.
- Ujung sisa rambut dite kan ke dala m, kemudia n bentukla h sanggul sebelah k anan. Setelah selesai d ijepit atau di harnal sam pai kuat, berilah har net. Seperti gambar di bawah ini.
- Setelah rapi tariklah ta li sempol d ari ubun-ubu n ke tenga h sanggul dan sisa tali sempol dibelitkan ke tengah sanggul. Perhatikan pada gam bar cara memlilitkan sa nggul.
- Tali sempol berguna untuk membelah, menguatkan dan memperindah sanggul.
- Sanggul yang di sebelah kanan haru s terlihat lebih besar daripada yang berada di sebelah kiri. Bentuk ini melambangkan bahwa segala sesuatu yang akan dikerjakan agar di dahulukan y ang berada di sebelah kanan sesuai denga n ajaran agama Islam.
3) Cara memasang ornamen:
a) Lelayang
Lelayang terbuat dari emas, perak, atau imitasi yang berbentuk segitiga sama kaki. Lelayang dipasang di bawah sanggul atau di sebelah bawah kerah baju dengan telap malo. Telap malo ini melambangkan keberanian, sedangkan lelayang melambangkan bahwa pengantin mulai menjadi ibu rumah tangga, yang akan menghadapi banyak resiko, juga lelayang ini berfungsi sebagai penolak bala.
Lelayang terbuat dari emas, perak, atau imitasi yang berbentuk segitiga sama kaki. Lelayang dipasang di bawah sanggul atau di sebelah bawah kerah baju dengan telap malo. Telap malo ini melambangkan keberanian, sedangkan lelayang melambangkan bahwa pengantin mulai menjadi ibu rumah tangga, yang akan menghadapi banyak resiko, juga lelayang ini berfungsi sebagai penolak bala.
b) Tekan kune
Tekan kune adalah perhiasan yang dipasang pada dahi dan langsung diikatkan pada rambut. Tekan kune ini, selain berfungsi sebagai pemanis pengantin, juga melambangkan bahwa pengantin sudah meninggalkan masa remaja dan melambangkan kemantapan serta ketenangan.
Tekan kune adalah perhiasan yang dipasang pada dahi dan langsung diikatkan pada rambut. Tekan kune ini, selain berfungsi sebagai pemanis pengantin, juga melambangkan bahwa pengantin sudah meninggalkan masa remaja dan melambangkan kemantapan serta ketenangan.
c) Pating emas
Pating emas terbuat dari emas atau perak. Pating ini dipakai sebanyak 3 buah, 2 di kiri-kanan sanggul dan 1 buah dibagian depan tengah sanggul. Pating emas boleh bermata, boleh tidak. Pating ini melambangkan kekuatan atau kekukuhan rumah tangga.
Pating emas terbuat dari emas atau perak. Pating ini dipakai sebanyak 3 buah, 2 di kiri-kanan sanggul dan 1 buah dibagian depan tengah sanggul. Pating emas boleh bermata, boleh tidak. Pating ini melambangkan kekuatan atau kekukuhan rumah tangga.
d) Pating renggiep
Pating renggiep dipakai ditengah-tengah sanggul bagian belakang. Pating melambangkan agar pengantin berperilaku atau berbudi bahasa yang baik.
Pating renggiep dipakai ditengah-tengah sanggul bagian belakang. Pating melambangkan agar pengantin berperilaku atau berbudi bahasa yang baik.
b. Sanggul daerah Sumatera Barat
1) Asal-usul dari sanggul
Sanggul berasal dari daerah Sumatera Barat, tepatnya Kabupaten Tanah Datar Kanagarian Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Batu Sangkar, yang diberi nama Lipek Pandan.
Sanggul ini dipakai oleh keturunan bangsawan maupun rakyat biasa sewaktu menjadi pengantin (Anak daro) dan juga sewaktu berkunjung pertama ke rumah mertua untuk mengantarkan nasi.
Untuk keperluan lain sanggul ini tidak boleh dipakai, Sanggul Lipek Pandan ini masih dipakai untuk keperluan pengantin sampai akhir tahun 1930, sesudah itu adalah masa transisi karena diwaktu itu orang-orang sudah mengenal sunting untuk penganten yang berasal dari Kabupaten Padang Pariaman.
Semenjak tahun 1930 di Kabupaten Tanah Datar, orang juga sudah mulai memaki sunting ini untuk keperluan penganten. Untuk sanggul ini dibutuhkan rambut yang panjang, dimana waktu itu gadis- gadis Sumatera Barat pada umumnya mempunyai rambut yang panjang sampai kelutut malahan sampai menyapu lantai. Kalau tidak berambut panjang maka akan diejek, ibarat burung puyuh tidak berekor seperti pantun;
Sanggul berasal dari daerah Sumatera Barat, tepatnya Kabupaten Tanah Datar Kanagarian Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Batu Sangkar, yang diberi nama Lipek Pandan.
Sanggul ini dipakai oleh keturunan bangsawan maupun rakyat biasa sewaktu menjadi pengantin (Anak daro) dan juga sewaktu berkunjung pertama ke rumah mertua untuk mengantarkan nasi.
Untuk keperluan lain sanggul ini tidak boleh dipakai, Sanggul Lipek Pandan ini masih dipakai untuk keperluan pengantin sampai akhir tahun 1930, sesudah itu adalah masa transisi karena diwaktu itu orang-orang sudah mengenal sunting untuk penganten yang berasal dari Kabupaten Padang Pariaman.
Semenjak tahun 1930 di Kabupaten Tanah Datar, orang juga sudah mulai memaki sunting ini untuk keperluan penganten. Untuk sanggul ini dibutuhkan rambut yang panjang, dimana waktu itu gadis- gadis Sumatera Barat pada umumnya mempunyai rambut yang panjang sampai kelutut malahan sampai menyapu lantai. Kalau tidak berambut panjang maka akan diejek, ibarat burung puyuh tidak berekor seperti pantun;
- Bajak laban sungkan laban
- Pembajak sawah dilakuak
- Duduk tampan, tagak pun tampan
- Cacek saketek pendek abuak
- Mistik/Pantangan Pemakaian Sanggul Lipek Pandan
Anak gadis tidak dibolehkan memakai sanggul ini karena kalau dia telah pernah memakai sanggul ini maka sewaktu dia menjadi pengantin nantinya dia tidak akan kelihatan cantik dan bersinar. Data sanggul ini kami dapatkan dari hasil penelitian yang kami adakan ke nagari Pagaruyung Batu Sangkar dengan mengadakan wawancara dengan orang tua-tua yang ada di nagari tersebut. Banyak dari orang tua-tua tersebut pernah mendengar nama sanggul ini tapi belum pernah melihatnya dan tidak tahu cara membuatnya karena waktu itu beliau itu masih kecil sekali.
2) Peralatan yang digunakan :
- Sisir, sisir sikat
- Hair spray
- Jepit rambut
- Harnal
- Cemara
3) Cara membuatnya
- Sebagai pengganti rambut panjang bisa kita pakai Cemara yang panjangnya 125 cm, mula-mula rambut disisir semuanya ke belakang diikat menjadi satu sedikit di bawah crown.
- Kemudian diikatkan cemara lalu sedikit dipelintir arah ke kanan lalu pangkal ikatan kita jepit dengan jari telunjuk dan jari tengah dan diputar ke kiri.
- Jepit dipangkal ikatan tadi lalu kita ambil pertengahan rambut kita masukkan ke kiri lubang rambut.
- Bentuk seperti pita di sebelah kiri lalu ujungnya kita masukkan pula, sehingga berbentuk pita (dasi).
- Di sebelah kanan ujungnya kita kaitkan ke pangkal ikatan rambut kemudian kita pasang harnet tadi.
4) Ornamen/perh iasan yang digunakan
- 3 atau 5 b uah kemban g goyang.
- 2 bunga m awar merah atau putih, segar atau korsase.
- Bunga melati susun.
c. Sanggul daerah Batak
1) Sejarah sanggul Batak
Dahulu kala, baik rambu t pria maupun rambut wanita sama-sama panja ng karena pada masa itu belum ada alat-alat yang prak tis untuk memotong rambu t. Kaum pria kurang mementingkan tata rias rambut, tetapi bagi wanit a Batak hal ini penting sekali. Me nurut anggapannya, makin panjang rambutnya mereka merasa memp unyai kelebihan dari wanita lain. Rambut yang panjang yang panjang itu harus disanggul. Sangg ul itu disebut siporhot.
Jika seorang wanita Batak membiarkan rambutnya terurai atau tidak ditata, ia akan menjadi buah mulut atau dianggap sebagai wanita pemalas.
Bentuk sanggul wanita Batak pada mulanya sama, yaitu berbentuk bulat menonjol dan diletakkan sedikit di atas tengkuk atau sedikit melewati pusar rambut.
Sanggul anak gadis biasanya terdiri dari 2 bulatan konde yang terletak di belakang telinga. Akan tetapi, karena keadaan serta situasi tiap sub suku, masyarakat Batak memiliki jenis sanggul yang khas, di samping sanggul bulat yang umum. Berikut ini akan diperkenalkan sanggul-sanggul Batak, baik nama maupun cara penataannya.
Dahulu kala, baik rambu t pria maupun rambut wanita sama-sama panja ng karena pada masa itu belum ada alat-alat yang prak tis untuk memotong rambu t. Kaum pria kurang mementingkan tata rias rambut, tetapi bagi wanit a Batak hal ini penting sekali. Me nurut anggapannya, makin panjang rambutnya mereka merasa memp unyai kelebihan dari wanita lain. Rambut yang panjang yang panjang itu harus disanggul. Sangg ul itu disebut siporhot.
Jika seorang wanita Batak membiarkan rambutnya terurai atau tidak ditata, ia akan menjadi buah mulut atau dianggap sebagai wanita pemalas.
Bentuk sanggul wanita Batak pada mulanya sama, yaitu berbentuk bulat menonjol dan diletakkan sedikit di atas tengkuk atau sedikit melewati pusar rambut.
Sanggul anak gadis biasanya terdiri dari 2 bulatan konde yang terletak di belakang telinga. Akan tetapi, karena keadaan serta situasi tiap sub suku, masyarakat Batak memiliki jenis sanggul yang khas, di samping sanggul bulat yang umum. Berikut ini akan diperkenalkan sanggul-sanggul Batak, baik nama maupun cara penataannya.
Dalam salah satu peribahasa Batak disebutkan bahwa Soripada na bisuk do ina na boi mangaramoti busanana, yang artinya kira-kira ‘Tuan putri yang bijaksana adalah ibu yang dapat bertanggung jawab dalam keluarganya’. Ungkapan ini mendorong wanita Batak agar bertindak aktif, dinamis, cepat, tepat dan bijaksana. Oleh karena itu, penampilan dalam berhias pun harus disesuaikan agar praktis, demikian pula dalam menata rambut.
Adanya berbagai marga sesuai dengan daerah tinggalnya maka terdapat berbagai jenis sanggul batak.
2) Jenis sanggul daerah Batak :
a) Sanggul Batak Toba (Sanggul Batak toba disebut sanggul Timpus)
Pengertian sanggul timpus
Seperti namanya, timpus ‘membungkus’, selain bertujuan merapikan rambut, sanggul ini berfungsi sebagai penyimpanan alat-alat yang sangat perlu, misalnya daun sirih. Daun sirih inilah yang menjadi hiasan rambut atau sanggul itu.
Selain sirih berfungsi mengencangkan konde, juga dipakai berbagai ragam peniti. Bagi orang berada, alat pengencang konde itu dapat berupa peniti (tusuk konde) yang terbuat dari emas atau perak, sedangkan bagi orang yang kurang berada dapat mempergunakan tusuk konde yang terbuat dari tulang atau duri landak.
Cara menata rambut itu cukup dengan membelahnya pada bagian tengah kepala sampai ke ubun-ubun. Dengan belahan tengah itu rambut mudah diatur dan letaknya tetap. Seluruh rambut disatukan pada bagian belakang kepala, kemudian diputar dengan rapi sampai ke ujung, lalu disatukan dan dimasukkan ke dalam rambut sebelah kanan sehingga berbentuk pusaran.
Seperti namanya, timpus ‘membungkus’, selain bertujuan merapikan rambut, sanggul ini berfungsi sebagai penyimpanan alat-alat yang sangat perlu, misalnya daun sirih. Daun sirih inilah yang menjadi hiasan rambut atau sanggul itu.
Selain sirih berfungsi mengencangkan konde, juga dipakai berbagai ragam peniti. Bagi orang berada, alat pengencang konde itu dapat berupa peniti (tusuk konde) yang terbuat dari emas atau perak, sedangkan bagi orang yang kurang berada dapat mempergunakan tusuk konde yang terbuat dari tulang atau duri landak.
Cara menata rambut itu cukup dengan membelahnya pada bagian tengah kepala sampai ke ubun-ubun. Dengan belahan tengah itu rambut mudah diatur dan letaknya tetap. Seluruh rambut disatukan pada bagian belakang kepala, kemudian diputar dengan rapi sampai ke ujung, lalu disatukan dan dimasukkan ke dalam rambut sebelah kanan sehingga berbentuk pusaran.
Cara membentuk sanggul timpus
- Rambut dibelah lurus dari tengah kepala sepanjang 3-5 cm sehingga mudah diatur dan letaknya tetap.
- Pada bagian belakang, seluruh rambut disatukan kemudian diputar de ngan rapi hingga keuju ng.
- Rambut dimasukkan k e dalam sebelah kanan sehingga b erbentuk pusaran d an sebagai alat penguat diberi peniti atau harna l.
b) Sanggul Batak Karo : rayam (Sangg ul Batak karo disebut sanggul Rayam)
- Bentuk sanggul : Sangg ul untuk remaja putri b erbentuk siput, sedang kan untuk k aum ibu berbe ntuk bulat. Sanggul re maja dileta k kan di baw ah pusaran rambut, sedangkan sanggul kaum ibu diletakkan di atas teng kuk.
- Ca ra membentuk sanggul : Seluruh rambut disisir ke belakan g agak ke atas. ; Seluruh r ambut diputar ke arah kiri, kemu dian dimas ukkan ke bagian dalam sehingga berbent uk siput dan letakkan persis di bawah pusaran.
c) Sanggul Batak Angkola Mandailing
Sanggul Batak Angkola-Mandailing adalah sanggul bujing majeges Bentuk sanggul ini bulat menonjol dan letaknya di belakan g tengah kepal a dan diberi hiasan supi -supi.
Sanggul Batak Angkola-Mandailing adalah sanggul bujing majeges Bentuk sanggul ini bulat menonjol dan letaknya di belakan g tengah kepal a dan diberi hiasan supi -supi.
Ca ra membentuk sanggul
- Semua ra mbut diikat di belakang bagian teng ah kepala.
- Rambut diputar dengan baik dan rapi hingga berbentuk lingkaran yang bagian dalamnya menonjol keluar.
Ornamen sanggul
- Pada sang gul remaja putri dipakai anting-anti ng atau supi-supi.
- Pada sang gul kaum ibu dipakai hiasan krabu.
d) Sanggul Batak Nias : Nias
Sanggul ini berbentuk bulat dan terleta k di belakang tengah kepala di bawa pusaran. Hiasannya berupa tusuk konde emas disekeliling konde.
Cara membentuk sanggul:
- Semua rambut disisir ke belakang agak ke atas hingga berbentuk ikal.
- Rambut diputar hingga berbentuk bulat dan letaknya agak ke atas.
- Hiasan diberi disekeliling rambut dan kepala.
e) Sanggul Batak Simalungun : Pupuy Bartong x Bentuk sanggul
Bentuk sanggul ini seperti buah aren atau mayang terutai (buah bagot), dan letaknya di sebelah kanan kepala dengan hiasan :
- Setangkai kem bang pinang di atas sanggul.
- Rambut yang ke bawah diberi man ik-manik berantai terut ai seperti buah aren.
- Di atas kuping; pada rambut sebel ah kiri dan kanan diberi hiasan sutting. Dahulu sutting ini ditaruh di atas kuping (pada lubang kuping bagian atas). Karena bagian atas kuping wanita sekarang tidak berlubang lagi, sutting ditaruh pada rambut. Pada acara resmi di atas rambut atau kepala dipakaikan lagi hiasan ulos bulang yang bentuknya menyerupai topi.
Ca ra membentuk sanggul
- Rambut disisir, lalu diikat, dan ditaruh di sebelah kanan atas yang kemudian ditekuk dibelakang kuping.
- Ujung rambut dililitkan dan d ijatuhkan sampai ke tengkuk, sedangkan sisanya dililitkan dua kali tepat pada pusat ikatan.
Perawatan sanggul
- Dahulu sabun (shampo) belum ada, tetapi rambut harus dirawat agar tumbuh subur. Untuk itu, wanita Batak mempergunakan berbagai cara antara lain:
- Untuk mencuci rambut dipakai merang yang sudah dibakar dan direndam satu atau beberapa malam.
- Untuk menyuburkan rambut serta melicinkannya, dipakai daun kembang sepatu atau daun mengkudu, yang kalau diremas-remas berlendir kemudian dikeramas di atas kepala sambil mengurut-urut kepala.
- Untuk mewangikan rambut dipakai ramuan utama, yaitu sejenis jeruk yang disebut unte pangir (jeruk purut). Jeruk ini diremas-remas bersama kulitnya, lalu disiramkan pada kepala dan dibiarkan sebentar lalu disiramkan lagi. Selain pengharum, bau jeruk ini juga berguna untuk mengusir roh-roh jahat.
- Untuk melemaskan dan menyuburkan rambut diberi santan kental atau minyak kemiri yang telah dimasak dengan daun pandan, setelah didiamkan kurang lebih 1 ½ jam, baru disiram dengan air.
- Untuk mengeringkan rambut biasanya dilakukan dengan mengangin-anginkannya di bawah pohon atau ditempat yang teduh.
Segi spiritual, mistik dan perlambangan sanggul
- Dari segi spiritual dan mistik telah dikatakan bahwa laki-laki pun dahulu kala berambut panjang. Apabila laki-laki atau wanita itu seorang dukun (datu atau permalim), rambutnya tidak boleh disentuh oleh pisau tajam (gunting) karena pada rambut itulah terletak kharismanya (pitonggam). Untuk itu, jeruk purut dipakai sebagai pencuci rambut, dengan anggapan bahwa bau jeruk purut dapat mengusir roh-roh jahat.
- Jika wanita menyisir rambut, rambut yang berguguran tidak boleh dibuang sembarangan, tetapi harus ditanam atau disimpan disuatu tempat atau biasanya ditaruh dibatang pohon pisang supaya rambut itu tetap dingin. Apabila rontokan rambut itu dibakar, menurut kepercayaan, dapat berakibat rambut wanita itu rontok.
- Rontokan rambut harus disimpan dengan rapi sebab rambut itu dapat dipakai orang sebagai bahan guna-guna atau sebagai pemelet oleh laki-laki yang mencintainya.
- Pada upacara manortor (tari Batak), apabila seorang jejaka berhasil menyisipkan setangkai daun-daunan atau kembang ke dalam sanggul seorang gadis dan apabila gadis itu tidak menampiknya berarti ia bersedia dipersunting jejaka itu.
- Wanita muda yang mempunyai rambut panjang merasa bangga dan ia akan menjadi rebutan para jejaka.
Sangat bagus untuk media pembelajaran materi Penataan Sanggul Daerah dan bisa menambah wawasan untuk siswa 😍😍😍
BalasHapusok thanks..mari kita belajar bersama
HapusSangat bagus untuk media pembelajaran materi Penataan Sanggul Daerah dan bisa menambah wawasan untuk siswa 😍😍😍
BalasHapusSangat bagus untuk materi pembelajaran dan bs menambah literasi siswa pada materi Pembelajaran Sanggul²Daerah di Indonesia.
BalasHapus